Bahtiar Manadjeng Narasumber Kuliah Umum di Politeknik Dewantara
POLIDEWA – Politeknik Dewantara (Polidewa) melaksanakan Kuliah Umum bertema Optimalisasi Potensi Wilayah untuk Mendukung Pembangunan Industri di Auditorium Saokotae Rumah Jabatan Walikota Palopo, Jl Veteran No. 59 Kota Palopo, Rabu 20 November 2024.
Kuliah Umum yang dihadiri oleh 250 mahasiswa menghadirkan narasumber Ir. Bahtiar Manadjeng, S.P, pengusaha sekaligus Regional Sales Manager PT Syngenta Seed Indonesia Wilayah Sulawesi Kalimantan.
Wakil Direktur Bidang Akademik dan SDM Polidewa, Suardi, S.Pd., M.Pd sebelum membuka kegiatan meminta mahasiswa mengikuti materi dengan baik.
“Mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan seksama karena narasumber pada Kuliah Umum ini adalah pemateri yang luar biasa dan memiliki pengalaman yang luar biasa, kurang lebih 20 tahun sudah bergelut di dunia industri, jadi pengalamannya sudah tidak diragukan lagi,” kata Suardi.
Sementara itu, Bahtiar Manadjeng dalam materinya terlebih dulu meceritakan latar belakang dirinya sampai dia bisa menjadi manager dam memiliki beberapa usaha. “Saya berasal dari keluarga miskin, alhamdulillah saat ini sudah lebih baik,” kata dia.
Setiap mahasiswa kata Bahtiar harus berani bermimpi besar, totalitas dalam bekerja dan selalu bersyukur. “Dengan bersyukur maka anda akan merasakan kebahagiaan. Bukan hanya bahagia, namun Tuhan akan menambah nikmat itu,” tutur jebolan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.
Dalam mencapai sukses, seseorang lanjut Bahtiar harus punya hard skill, soft skill, dan punya integritas.
“Hard skill seperti menguasai disiplin ilmu yang dimiliki. Soft skill seperti etika, sopan santun hingga cara berkomunikasi. Terakhir integritasa atau kejujuran, harus jujur dalam suatu pekerjaan,” tuturnya.
Terkait tema Kuliah Umum: Optimalisasi Potensi Wilayah untuk Mendukung Pembangunan Industri, Bahtiar banyak memaparkan potensi sumber daya alam yang ada di Tana Luwu. “Ini adalah tanah yang subur dan kaya raya yang bisa mensejahterakan rakyatnya,” katanya.
Sayang belum semua potensi yang ada dimanfaatkan dengan baik. “Bahkan ada potensi alam yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat justru menjadi penyebab utama kerusakan. Contohnya sungai yang bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian, namun saat ini lebih banyak menjadi penyebab banjir karena tidak dikelola dengan baik,” ujarnya.
Ia berharap kedepan lulusan Polidewa jadi motor penggerak berdirinya pabrik-pabrik di Tana Luwu dan mengolala kekayaan daerah.
“Harapan kita kedepan Tana Luwu memiliki pabrik-pabrik besar untuk mengolah sendiri kekayaan yang dimiliki, mulai dari hulu hingga hilir. Jadi tidak lagi mengirim kekayaan daerah seperti padi dan coklat untuk di olah oleh daerah lain, namun bagaimana nantinya kita bisa menciptakan brand sendiri, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat Tana Luwu, dengan ini kemiskinan akan berkurang,” jelas Bahtiar.